The Fed Tutup Peluang Penurunan Suku Bunga, Wall Street Merosot
Thursday, May 02, 2019       05:39 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street berakhir lebih rendah, Rabu, karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah, sementara Apple melonjak didorong laba yang lebih baik dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average turun 0,61 persen atau 162,77 poin menjadi 26.430,14, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Rabu (1/5) atau Kamis (2/5) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 yang berbasis luas merosot 0,75 persen atau 22,10 poin menjadi 2.923,73, mengakhiri rekor baru selama tiga hari beruntun, sedangkan Nasdaq Composite Index menyusut 45,75 poin atau sekitar 0,57 persen menjadi 8.049,64.
The Fed, sesuai ekspektasi mempertahankan suku bunga tidak berubah, menggambarkan pasar tenaga kerja cukup "kuat," kendati menyoroti perlambatan investasi oleh bisnis dan rumah tangga serta inflasi.
Pernyataan bank sentral tidak berisi kejutan yang besar.
Tetapi Wall Street mulai menarik kembali setelah Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan dalam konferensi pers bahwa inflasi yang rendah tampaknya "bersifat sementara atau idiosinkratik," sebuah komentar yang dikatakan para analis menunjukkan bank sentral tidak akan segera menurunkan suku bunga.
"Pasar memperhitungkan penurunan suku bunga. Mereka menginginkan penurunan suku bunga dan ini pada dasarnya adalah Powell mengatakan, "maaf, tetapi kami tidak (menginginkan penurunan suku bunga)'," kata Peter Boockvar, Kepala Investasi Bleakley Advisory Group.
Sebelum konferensi pers The Fed, perekrutan sektor swasta AS melonjak sebesar 275.000 posisi baru pada April--mengalahkan perkiraan dalam konsensus lebih dari 100.000 pekerjaan--didorong oleh peningkatan besar dalam sektor jasa yang dominan, menurut perusahaan jasa penggajian ADP.
Data tersebut muncul menjelang laporan ketenagakerjaan pemerintah dirilis Jumat.
Di sisi lain, survei industri menunjukkan aktivitas manufaktur AS mencatat kecepatan paling lambat dalam lebih dari dua tahun pada bulan lalu karena penurunan produksi dan melemahnya permintaan.
Raksasa teknologi Apple melonjak 4,9 persen setelah melaporkan kinerja kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dengan kenaikan dalam bisnis jasa membantu mengimbangi kejatuhan penjualan iPhone.
Emiten lain yang mencetak keuntungan setelah melaporkan kinerjanya antara lain perusahaan makanan Mondelez, yang naik 1,6 persen, Hilton Worldwide, melonjak 6,5 persen, dan CVS Health, melesat 5,4 persen. (ef)

Sumber : Admin